Bermain Dapat Meningkatkan Kreativitas
pada Anak
Latar Belakang Masalah
Pada masa perkembangan dan pertumbuhan anak,
perlu adanya stimulus agar mereka dapat belajar dan memahami lingkungan
sekitar. Stimulus tersebut dapat diperoleh melalui banyak hal, contohnya
bermain. Peran bermain dalam kehidupan seorang anak sangat penting. Dalam
bermain, seorang anak akan mendapatkan pengalaman dan pembelajaran yang akan diaplikasikan
dikemudian hari. Dengan demikian, penulis akan menulis tentang manfaat dari bermain
untuk perkembangan kreativitas seorang anak.
Pengertian Bermain
Pengertian bermain menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). “Bermain adalah melakukan sesuatu untuk
bersenang- senang” [(KBBI, 1997)
Pengertian
bermain menurut kata dasar dan sumber lain. Kata dasar dari bermain adalah
main. “Main adalah melakukan permainan untuk menyenangkan hati (dengan
menggunakan alat- alat tertentu atau tidak)” (KBBI,1997 )
Pengertian
bermain menurut para ahli
Pengertian bermain menurut Plato. Menurut Plato, anak- anak akan lebih
mudah mempelajari sesuatu dengan bermain, contohnya belajar aritmatika dengan
membagikan apel. (Tedjasaputra, 2003)
Pengertian bermain menurut Gross. Gross
(dikutip dalam Mulyadi, 1997) berpendapat bahwa “bermain merupakan suatu
kenyataan indah yang dijumpai pada kehidupan hampir semua anak di dunia”
Pengertian bermain menurut Frank. Frank (dikutip dalam Mulyadi, 1997)
mengatakan bahwa “bermain adalah cara terbaik bagi anak untuk mempelajari
sesuatu yang baru, karena mereka hampir tidak menemukan cara lain untuk
melakukannya”.
Karakteristik Bermain
Gravey (dikutip dalam Mulyadi, 1997)
mengatakan bahwa ada lima karakteristik dalam bermain. Pertama, bermain
mempunyai nilai positif bagi anak yaitu mendapat kesenangan. Kedua, bermain
didasari dengan motivasi yang muncul dari dalam diri, artinya ia melakukan atas
kemauannya sendiri. Ketiga, bermain mempunyai dua sifat, yaitu spontan dan
sukarela. Seorang anak bebas memilih permainan apa yang ia suka. Keempat, dalam
bermain seorang anak harus aktif baik secara fisik maupun mental. Kelima, bermain
berhubungan erat dengan kemampuan kreatif, memecahkan masalah, kemampuan
berbahasa, kekmampuan sosialisasi.
Fungsi Bermain
Menurut
Mulyadi (1997) mengatakan bahwa:
Bermain, selain berfungsi bagi
perkembangan pribadi, juga memiliki fungsi sosial dan emosional. Melalui
bermain, anak merasakan berbagai pengalaman emosi; senang; sedih; bergairah;
kecewa; bangga; marah dan sebagainya. Melalui bermain pula anak memahami kaitan
antara dirinya dan lingkungan sosialnya, belajar bergaul dan memahami aturan
ataupun tata cara pergaulan. Selain itu, kegiatan bermain berkaitan erat dengan
perkembangan kognitif anak”. Dapat disimpulkan bahwa bermain memiliki banyak fungsi untuk anak bukan hanya untuk
perkembangan pribadi tetapi perkembangan emosional dan sosial.
Pengertian Kreativitas
Pengertian kreativitas menurut KBBI. “Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta” (Kamus Besar
Bahasa Indonesia [KBBI], 1997).
Pengertian kreativitas menurut
kata dasar atau sumber lain. Kreativitas
memiliki kata dasar kreatif yang berarti memiliki daya cipta, memiliki
kemampuan untuk menciptakan (KBBI, 1997)
Pengertian kreativitas menurut para ahli
Pengertian kreativitas menurut Runco
(dikutip dalam Santrock, 2005). Runco (dikutip dalam Santrock, 2005)
mengatakan bahwa “Creativity is the
ability to think about something in novel and unusual ways and to come up with
unconventional solutions to problems”.
Pengertian kreativitas menurut Drevdahl
(dikutip dalam Hurlock, 1978). Drevdahl (dikutip dalam Hurlock, 1978)
mengatakan bahwa “Creativity is the capacity of person to produce compositions,
products or ideas of any sort which are essentially new or novel, and previously
unknown to the producer”.
Jenis Kreativitas
Ada tiga jenis kreativitas yaitu (a)
kreativitas artistik, (b) kreativitas penemuan, dan (c) kreativitas humor.
Kreativitas artistik dimiliki secara alamiah contohnya seperti menulis buku,
melukis dan lain- lain. Kreativitas penemuan akan melahirkan suatu produk atau
ide. Kreativitas humor dapat melihat sudut pandang dunia secara berbeda,
sehingga kreativitas ini sangat dibutuhkan. (Clegg & Birch, 2006)
Faktor Kreativitas
Faktor yang mendorong kreativitas anak
Menurut
Clark (dikutip dari Sofyan, Nawawi, Satyaningsih, Rahmawati, dan P, 2011)
mengatakan bahwa :
Faktor yang mendukung kreativitas adalah (a)
situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan serta keterbukaan; (b) situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya banyak
pertanyaan; (c) situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan sesuatu;
(d) situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian; (e) kedwibahasaan
yang memungkinkan untuk pengembangan potensi kreativitas secara lebih luas
karena akan memberikan pandangan dunia secara lebih bervariasi, lebih fleksibel
dalam menghadapi masalah, dan mampu mengekspresikan dirinya dengan cara yang
berbeda dari umumnya yang dapat muncul dari pengalaman yang dimiliki; (f)
posisi kelahiran, dimana anak laki-laki sulung lebih kreatif; dan (g) perhatian
orangtua terhadap minat anaknya, stimulasi dari lingkungan, sekolah dan
motivasi diri
Faktor yang menghambat kreativitas anak
Menurut
Clark (dikutip dari Sofyan, Nawawi, Satyaningsih, Rahmawati, dan Yossam, 2011)
mengatakan bahwa :
Faktor yang menghambat kreativitas adalah
(a) adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidakberanian, dalam menanggung
resiko dan upaya mengejar sesuatu yang belum diketahui; (b) konformitas
terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan sosial; (c) kurang berani dalam
mengeksplorasi, menggunakan imajinasi dan penyelidikian; (d) stereotip peran;
(e) diferensiasi antara bekerja dan bermain; (f) otoritariarisme; (g) tidak
menghargai khayalan
Manfaat Bermain Untuk Perkembangan
Aspek Kognisi- Kreativitas pada Anak
Aspek Kognisi berkaitan dengan pengetahuan
yang luas, daya nalar, kreativitas (daya cipta), kemampuan berbahasa, serta
daya ingat. Melalui bermain, seorang anak akan dengan mudah memperoleh
pengetahuan, anak juga dapat belajar melalui cerita baik melalui tulisan maupun
lisan. Kreativitas dapat dikembangkan melalui pengalaman yang didapatkan selama
bermain. Dengan bermain, anak diberikan kesempatan untuk mengembangkan
kreativitasnya secara bebas melalui cerita, dan hasil karya lainnya
(Tedjasaputra, 2001). “Being creativity is also valuable to young children because
it adds spice to their play” (Hurlock, 1978). Jadi, aktifitas bermain pada anak
sangat berpengaruh untuk perkembangan kognisi anak khususnya pada daya cipta
Kesimpulan
Kegiatan bermain pada anak sangat penting
untuk mengembangkan daya cipta atau kreativitasnya. Bermain dapat menambah
pengetahuan sehingga seorang anak dapat menggunakan ilmu tersebut. Kreativitas
dalam bermain akan berkembang jika adanya faktor pendorong seperti dukungan
orangtua.
Daftar Pustaka
Clegg, B.,
& Birch, P. (2006). Pelajaran pertama kreativitas (Z. Harahap, Penerj.).
Dalam D. P. Hutahuruk, D. P. Purba, & T. Vini. S (Ed.), 76 Cara instan meningkatkan kreativitas anda
(h. 6-7). Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E. B.
(1978). Development of creativity. Child
development. Singapore: Mc Graw-Hill
Kamus
Besar Bahasa Indonesia. (1997). (Edisi ke 8). Jakarta.
Mulyadi, S.
(1997). Bermain itu penting (h. 9-12). Jakarta: Elex Media Komputindo.
Santrock,
John. (2005). Psychology (7th ed.). New
York, NY: Mc Graw Hill
Sofyan, N. M.,
Nawawi, M., Satyaningsih, T., Rahmawati, A., dan P, Yossam. G. (2011). Makalah
psikologi pendidikan kreativitas, 12-13. Diunduh dari https://docs.google.com/document/d/1nPTgSvGbfw1TZPxthnBbedVU5nYjNAjXDUdwYk9sFuI/edit
Tedjasaputra,
M. S. (2001). Bermain, mainan, dan
permainan (h. 42-43). Jakarta: Gramedia Widiasarana.