Minggu, 05 Oktober 2014

EKSISTENSIALISME

Definisi


Ekstensialisme adalah aliran filsafat yang membahas tentang keberadaan manusia yang khas diantara ciptaan lainnya


Secara Etimologis
Ex : keluar ; sistentia : berdiri
Manusia bisa menemukan dirinya apabila ia keluar dari dalam dirinya. Karena pada dasarnya, manusia tidak bisa melihat dirinya sendiri secara langsung.

Ciri- Ciri Eksistensialime
  • Motif pokoknya adalah cara manusia berada.
  • Bereksistensi diartikan secara dinamis, artinya menciptakan diri secara aktif, berbuat, menjadi, merencanakan.
  • Manusia dipandang terbuka, belum selesai, dan terikat pada dunia sekitarnya (khususnya sesamanya).
  • Memberi penekanan pada pengalaman konkret.

 Menurut Kiekergaard

Soren Aabye Kierkegaard dikenal sebagai bapak eksistensialisme. Ia merupakan seorang filsuf dari Denmark.
 
 Pokok Ajaran Kiekergaard:
  • Manusia tidak dapat dibicarakan karena manusia pada umumnya tidak ada
  • manusia itu eksistensi, karena manusia berbeda dan berdiri di hadapan Tuhan 
  • Tiga cara bereksistensi
    1. Sikap Estetis : merengguh sebanyak mungkin kenikmatan, yang dikuasai perasaan. Cara hidup ini sangat bebas. Manusia harus memilih antara hidup terus dengan kenikmatan atau meloncat ke tingkat yang lebih tinggi, lewat pilihan bebas.
    2.  Sikap Etis : sikap menerima kaidah-kaidah moral dan suara hati untuk memberi arah pada hidupnya. Manusia sudah mengakui kelemahannya, tetapi belum menemukan cara mengatasinya. Bila manusia mengakui butuh pertolongan dari Yang Maha Kuasa, maka ia meloncat ke sikap hidup religius.
    3. Sikap Religius :berhadapan dengan Allah. Manusia religius percaya pada Allah, sehingga Allah memperlihatkan diri-Nya pada manusia
     

Menurut Sartre

Jean Paul Sartre merupakan tokoh beraliran eksistensialisme yang dipengaruhi oleh Husserl dan Heidegger

Pemikiran Sartre
Menurut Sartre, manusia mengada dengan kesadaran sebagai dirinya sendiri. Oleh karena itu, keberadaan manusia berbeda dengan benda lain, karena mereka tidak memiliki kesadaran. Eksistensi untuk manusia adalah keterbukaan, dan eksistensi mendahului esensi.
 Tanggung Jaawab yang menjadi beban kita jauh lebih besar daripada tanggung jawab terhadap diri sendiri

1 komentar: